Wednesday, February 17, 2010

Ramai-ramai Tolak RPM Konten Multimedia

Munculnya kembali Rancangan Peraturan Menteri (RPM) tentang Konten Multimedia menuai kontroversi dari "penduduk-penduduk" dunia maya.

Secara tegas dan terbuka, sejumlah perwakilan pengguna blog atau bloger serta penyedia konten situs dan situs berita menyatakan penolakannya terhadap RPM. "Kami dengan tegas menolak RPM ini," ujar Koordinator Advokasi Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Margiono dalam keterangan pers di Hotel Akmani, Rabu (17/2/2010).

Penolakan serupa juga datang dari LBH Pers, pengelola situs jejaring sosial Kaskus, pengurus Asosiasi Penyedia Jasa Internet Indonesia (APJII), pengelola situs berita, pengelola blog, dan sejumlah bloger.

Mereka menilai, dengan RPM, pemerintah melihat seolah-olah internet hanya memiliki dampak negatif, tanpa mengatur sisi positifnya. Lagi pula, RPM ini terutama dinilai bertentangan dengan hak asasi manusia. "Menurut kami, ini sangat bertentangan dengan kebebasan pers, kebebasan berpendapat dan berekspresi, serta memperoleh informasi," ujar Kepala Divisi Non-Litigasi LBH Pers Arief Ariyanto.

Selain melanggar hak asasi, Arief juga melihat sisi legal RPM yang mengacu pada UU Pers, UU Perfilman, dan UU Keterbukaan Informasi Publik tidak sesuai terutama dalam pengaturan kelembagaan Tim Konten Multimedia.

Sebagaimana aturannya, kelembagaan harus diatur dengan UU bukan peraturan menteri. Terdapat pula sejumlah ketidakjelasan, antara lain terkait kategorisasi pornografi dan juga pihak yang dimaksud dengan penyelenggara konten multimedia.

Ketua Bidang National Internet Resources (NIR) APJII Valens Riyadi sendiri menolak RPM ini, apalagi RPM menyebutnya sebagai pihak yang bertanggung jawab terhadap konten.

"Penyelenggara jasa jaringan internet yang dikatakan (bertanggung jawab). Tapi mereka bukan penyedia konten. Jadi lucu kalau mereka yang diminta pertanggungjawabannya. Penanggung jawab konten kan adalah penulisnya," ucap Valens.

Ancam kebebasan pers

Selain itu, RPM juga dinilai mengancam kebebasan pers karena sensor mau tidak mau dan perlahan-lahan akan diberlakukan terhadap pemberitaan di sejumlah media yang sudah meluaskan lapaknya ke dunia multimedia.

Pepih Nugraha dari Kompas.com dan komunitas blog Kompasiana mengatakan, munculnya kembali RPM ini identik dengan Kepmen tentang Surat Ijin Usaha Penerbitan Pers (SIUPP) pada zaman Orde Baru yang menjadi cikal bakal sikap represif terhadap pers dengan pembredelan.

"Kami tegaskan tolak RPM karena semangatnya bertentangan dengan kebebasan berpendapat yang diatur konstitusi," ungkapnya.

Hal senada juga disampaikan oleh Pemred Vivanews.com Karania Dharmasaputra. Menurut Karania, RPM mengancam pers yang mengambil ranah multimedia karena negara diberi hak untuk melarang informasi dan konten multimedia yang dilarang. "Padahal, UU Pers secara tegas menyatakan tidak ada larangan sensor dan bredel. Salah satu ciri reformasi adalah kebebasan berpendapat. RPM ini langkah mundur dari cita-cita itu," katanya.

sumber : kompas.com

APJII Bantah Internet RI Identik Pornografi

APJII menilai pemerintah salah jika internet Indonesia lebih banyak untuk mengakses pornografi. APJII juga akan menolak RPM Konten yang dianggap kontroversial.

Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) menilai Rancangan Peraturan Menteri tersebut bertentangan dengan UUD 1945 Pasal 28, UU ITE pasal 31 dan UU Telekomunikasi.

“ISP tidak mungkin bertanggung jawab terhadap konten karena kami hanya penyedia infrastruktur, konten bukanlah tanggung jawab APJII karena bukan ranah kami. Kewenangan yang diberikan oleh RPM Konten kepada ISP sangatlah besar dan tidak mungkin kami penuhi, butuh resources (biaya dan tenaga kerja) yang besar untuk dapat mengawasi dan menyeleksi material konten internet,” ujar Kabid Sumber Daya Internet Nasional APJII Valens Riyadi di sela acara Konferensi Pers Masyarakat Komunikasi dan Informasi (MAKSI) di Hotel Akmani Jakarta (17/02).

Ia menyarankan agar pemerintah meneruskan gerakan nasional internet sehat. “Sebagai bangsa yang bermartabat tentu kita ingin masyarakat memiliki moral yang baik tetapi cara untuk mencerdaskan masyarakat bukan dengan memblok atau melarang konten, melainkan dengan edukasi. Setiap orang berhak memperoleh informasi yang layak. Pemerintah harus mencari cara terbaik bukan represif seperti China atau self-regulatory di Eropa,” ujar Valens.

Alasan penerapan RPM Konten Multimedia dinilai salah kaprah karena penggunaan internet di Indonesia bukanlah konten pornografi atau melanggar kesusilaan, perjudian, pelecehan fisik dan intelektual, SARA, berita bohong, pengancaman, muatan privasi, dan konten yang melanggar HAM.

“Di rating Alexa Indonesia pun sepuluh besar penggunaan internet adalah untuk news dan jejaring sosial, bukan pornografi, asusila, seperti yang dipaparkan pemerintah,” tambah Valens.

“Kami sudah menyusun draft resmi penolakan yang akan diajukan kepada Kemenkominfo dan besok atau lusa kami akan sampaikan langsung kepada pihak yang berwenang,” tegas Valens.

sumber : inilah.com

RPM Konten Ditolak, Kominfo akan Disomasi

Jakarta - Segenap perwakilan elemen masyarakat internet di Indonesia menyatakan sikap menolak disahkannya Rancangan Peraturan Menteri Kominfo (RPM) tentang Konten Multimedia.

"Kami menolak tegas RPM Konten, bukan hanya minta direvisi," kata Valens Riyadi dari Asosiasi Penyenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) dalam jumpa pers di Hotel Akmani, Jakarta, Rabu (17/2/2010).

Penolakan dinyatakan bukan hanya dari pihak APJII sebagai pemilik infrastruktur dan penyelenggara akses internet saja, namun juga segenap elemen masyarakat internet lainnya.

Hadir dalam kesempatan ini adalah perwakilan dari blogger oleh Enda Nasution, Danny Oei dari situs forum komunitas Kaskus, Margiyono sebagai koordinator advokat Aliansi Jurnalis Independen (AJI), Arief Ariyanto dari Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Pers, serta sejumlah perwakilan situs media online.

Segenap masyarakat internet Indonesia ini menyatukan suaranya menolak disahkannya RPM Konten di mana uji publiknya akan berakhir 19 Februari 2010 ini.

Menurut Margiyono, jika Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) masih tetap mengesahkan peraturan menteri tentang konten multimedia tersebut, mereka akan mengambil langkah hukum.

"Langkah pertama, kami akan somasi terbuka. Kalau masih tetap tak dianulir, kami akan minta uji materi ke Mahkamah Agung," ancamnya.

Kepala Pusat Informasi Kementerian Kominfo Gatot S Dewa Broto sebelumnya menyatakan RPM ini masih dalam pembahasan uji publik. Ia memberi sinyal ada kemungkinan rancangan ini direvisi.

"Namun belum ada putusan apa pun sampai uji publik selesai. Bisa saja direvisi atau tidak. Kami belum bisa memastikan. Tunggu saja nanti," jelasnya saat dihubungi.

RPM tentang konten yang kontroversial ini ditolak karena dikhawatirkan akan menjerat penyelenggara jasa internet, pemilik blog, pemilik situs berita online, forum komunitas internet, serta penyelenggara konten lainnya.

Anggota Komisi I DPR-RI Ramadhan Pohan juga turut mempertanyakan adanya ancaman sanski berlapis dalam RPM Konten Multimedia ini, di mana Menkominfo dapat mengenakan sanksi administratif namun tetap tidak akan menghapuskan pertanggungjawaban pidana.

"Ini harus diklarifikasi, minimal ke Komisi I DPR-RI sebagai mitra Kemenkominfo. Kami akan memanggil mereka dalam waktu dekat," tandas Ramadhan.

sumber : detikinet.com

Inilah Twit Kontroversial Marsha Saphira

Nama Marsha Saphira tiba-tiba saja popular di dunia Twittesphere atawa di ranah situs jejaring sosial Twitter. Berdasarkan catatan Twiterus.com kata "marsha" menjadi perbincangan hangat atau trending topic nomor dua di Indonesia. Hanya, kata "Milan" yang mengalahkannya. Di Twitter dia dikenal dengan akun @marshaaaw.

Popularitas anak yang mengaku bersekolah di SMA Bakti Mulya 400, Jakarta Selatan itu melesat setelah baku ejek dengan pengguna Twitter lainnya, @worldloveforus. Gara-garanya, Marsha mengkritik status yang ditulis dalam bahasa Inggris. Lalu, setelah itu Marsha pun diserang dan juga membalas serangan dari pengguna Twitter lainnya. (Baca juga : ABG Heboh, Marsha Jadi Ngetop di Twitter ). Inilah beberapa Twit kontroversialnya:

Di bakti mulya 400.kenapa? Gak mampu kan lo masuk sini? Kalo gak mampu diem aja deh RT @dwikky takbir: @marshaaaw (cont) http://tl.gd/9l7e5

Sorry ya gw sekolahnya di sekolah swasta bukan dinegri2 yg kampung2 RT @yejoonady: ga sadar diri RT @marshaaaw: (cont) http://tl.gd/9l784

Terserah lo aja deh nyet RT @ilhamilhamilham: haha manner lo mana? diajak ngomong ga nyaut, sekolah inter cuman (cont) http://tl.gd/9l70p


Shut up you fu**ing as* hole RT @ilhamilhamilham: oi you fu**ing douche bag, how much did. your teacher gives (cont) http://tl.gd/9l6sk

That's right, I am a bitch and thanks for following me :)

Gw tuh gak suka soalnya isinya curhatan dan bukan quotes RT @mouretaaa: @marshaaaw kalo lu sebel cuma gr2 (cont) http://tl.gd/9krcm

Lo aja ga usah hidup siapa lo ngatur ngatur RT @JessieParlin: Harusnya ga usah hidup RT @marshaaaw: Harusnya? RT (cont) http://tl.gd/9kq56

@WordloveforUs gw tuh high class gak kaya lo

@WordloveforUs eh inggris lo tuh kacau.gak usah sok2ngmg inggris deh.alay


Gara-gara pesan Twitter yang heboh itu, baik Marsha maupun @worldloveforus pun kebanjiran pengikut. Pengikut (follower) Marsha mencapai 3.550 orang lebih. Pengikut @worldloveforus pun melonjak menjadi 13.848 orang. Dalam sejam lebih dari seratus orang mendukungnya. Jumlah dukungan itu terus mengalir kepada keduanya.

sumber : tempointeraktif.com

Pemerintah Jamin UN Tepat Waktu

BADAN Standardisasi Nasional Pendidikan (BSNP) menjamin Ujian Nasional (UN) 2010 dapat diselenggarakan tepat waktu dan lancar. Hingga akhir Februari ini, BSNP mengklaim persiapan UN sudah mencapai 80 %.

Anggota BSNP Mungin Eddy Wibowo mengatakan, pihaknya optimistis UN dapat digelar tepat pada waktunya. Semua tahapan, menurut dia, sudah diselesaikan, termasuk penyusunan materi UN yang akan diujikan pada pertengahan Maret nanti. ”Pembuatannya melibatkan berbagai kalangan seperti guru ahli, dosen ahli, dan peneliti pendidikan sesuai bidang mata pelajaran UN yang dikuasai.

Soal UN dibuat Pusat Penilaian Pendidikan (Puspendik) Badan Penelitian Pengembangan Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas) di bawah koordinasi BSNP,” jelas Mungin. Guru Besar Universitas Negeri Semarang (Unnes) itu mengatakan, saat ini yang belum selesai hanyalah pendistribusian soal ke daerah.

Sebab, pemerintah pusat masih menunggu kesiapan pemerintah provinsi yang akan melakukan tender dan mencari pemenang pencetakan soal.Kopi master soal,jelas dia,akan dikirim untuk diperbanyak ke percetakan sekitar dua hingga tiga minggu sebelum UN berlangsung. Waktu ini dipilih agar tidak ada celah waktu bagi oknum tertentu untuk membocorkan soal serta masih punya cukup waktu untuk pengiriman ke daerah terpencil.

“Pada awal Maret nanti, BSNP akan terjun ke lapangan untuk memantau proses pencetakan naskah,” paparnya. Mengenai pengawasan, mantan Ketua BSNP ini mengatakan, sudah ada koordinasi dengan perguruan tinggi negeri yang akan membantu pengawasan UN. Perguruan tinggi, ujar dia, sudah bersedia memantau jalannya UN pada tingkat SMA dan MA.

Untuk UN di tingkat SMP/MTS dan SMK akan diawasi oleh tim pemantau independen (TPI). “Untuk SMK, saat ini sudah masuk ujian praktik. Akhir bukan diharapkan selesai,” paparnya. Terkait lokasi UN, Mungin mengatakan, pemilihan sekolah sebagai lokasi UN merupakan kewenangan pemerintah provinsi.

Hanya saja, pemerintah pusat memberikan kategori dan klasifikasi sekolah yang bisa digunakan sebagai lokasi UN. Di antaranya harus bisa menampung minimal 20 orang, berventilasi dan berpenerangan yang cukup, serta satu meja untuk satu peserta. Juru Bicara Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta Yusen Hardiman menyatakan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta siap menggelar UN tahun ini.

Terkait persoalan tender pencetakan soal, Yusen mengatakan, hal itu tetap dilakukan dengan merunut Keputusan Presiden No 80 Tahun 2003. Adapun Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Taufik Yudi Mulyanto menegaskan,pihaknya sudah melakukan sejumlah persiapan. Termasuk salah satunya adalah persiapan mental peserta UN.

”Jangan sampai mereka stres sebelum UN berlangsung,”katanya. Mantan Kepala Dinas Olahraga dan Pemuda DKI Jakarta ini mengatakan, persiapan mental ini dilakukan dengan memperbanyak latihan soal dan memberikan asupan semangat kepada para anak didik.

sumber : seputar-indonesia.com

Megan Fox Tak Puas Pose Dengan Underwear

Los Angeles  Si seksi Megan Fox curhat soal posenya saat memakai underwear. Bintang film 'Tranformers' itu merasa tak puas dengan hasil foto-fotonya saat ia hanya dibalut pakaian dalam.

Aktris 23 tahun itu berharap, posenya dengan underwear bisa terlihat lebih klasik. Sayangnya setiap ia difoto dengan underwear, yang terjadi adalah penampilannya bagaikan seks simbol.

"Begitu aku pakai underwear, aku seorang Vargas girl," begitu kata Megan, seperti dilansir Showbiz Spy, Selasa (16/2/2010).

Sekadar informasi Vargas girl merupakan gambar kartun perempuan seksi ciptaan Alberto Vargas. Setiap perempuan yang menjadi Vargas girl biasanya menjadi simbol seks.

"Makanya saat ini, aku menjadi ragu-ragu untuk berpose seperti itu," tutur bintang film 'Jennifer's Body' itu.

sumber : detikhot.com

Data Nasabah Century Bocor, Pansus Tak Tahu

Jakarta - Panitia Khusus (Pansus) Angket Bank Century tidak pernah membuka data-data nasabah, tindakan tersebut dilakukan oleh oknum. Pansus tidak mengetahui hal itu.

Demikian dikatakan Anggota Pansus Bank Century dari F-Golkar, Azis Syamsudin dalam diskusi Kerahasian Bank dalam Bahaya, di Jakarta Rabu (17/2) terkait tudingan Pansus membocorkan data nasabah Bank Century. "Itu oknum, siapa yang buka dan membocorkan kita tidak tahu," katanya.

Azis mengatakan, bocornya data tersebut membuat Pansus dilema. Pasalnya dalam menjalankan tugasnya Pansus sama sekali tidak berniat untuk merugikan masyarakat. Saat ini Pansus tengah berusaha agar pembahasan data para nasabah dilakukan secara tertutup. "Itu sedang kita bahas, bahkan ada yang walk out karena tidak setuju," ucapnya.

Ia mengatakan, Pansus berencana untuk menggunakan akuntan publik dalam menyelidiki data-data para nasabah. Dengan begitu kerahasian dan ketepatan suatu data tetap terjaga. "Selain itu kita juga minta kepada Perbanas agar tetap percaya pada Pansus. Percayalah Pansus akan tetap menjaga kerahasian bank," tukasnya.

sumber : inilah.com

Bella Saphira Tampil Seksi di Film Arisan Brondong

JAKARTA - Bella Saphira akhirnya luluh. Setelah belasan tahun hanya berperan di sinetron dan iklan, Bella mulai tertantang untuk bermain di layar lebar. Bahkan, dia mau beradegan seksi. Perempuan cantik berusia 36 tahun itu memulai debutnya di film dengan bermain sebagai perempuan genit bernama Tante Lolita di Arisan Brondong.

Mantan kekasih Adjie Massaid tersebut mengatakan mau berperan di film itu karena pihak Maxima Pictures sangat gigih mengejar Bella. ''Pendekatan Maxima ke Bella kukuh banget. Mereka bilang kalau peran ini harus dimainkan oleh Bella. Pokoknya Bella banget, katanya,'' ucap Bella saat ditemui di FX setelah konferensi pers film itu kemarin (15/2).

Sebenarnya, sepanjang 2009, Maxima juga telah menawarinya beberapa peran dalam film. Namun, perempuan kelahiran Magelang itu merasa tidak cocok. Soalnya, yang ditawarkan Maxima film-film horor. Padahal, sarjana ekonomi Universitas Trisakti ini beberapa tahun terakhir hanya memerankan sinetron-sinetron komedi. ''Karena (Maxima, Red) pantang menyerah, akhirnya setelah nego dua minggu, Bella terima. Honornya juga oke,'' ucap dia, lantas tertawa.

Menjalani peran sebagai Tante Lolita, Bella mengatakan mengeluarkan kemampuan akting lebih dari 100 persen. Bahkan, dia mau melakoni adegan seksi dengan mengenakan lingerie. ''Pernah sih pake baju-baju seksi seperti itu. Tapi, hanya sesekali, saat pemotretan majalah dewasa. Tapi, di film ini banyak banget baju seksinya,'' ungkapnya.

Karena harus berpakaian seksi, Bella pun merasa agak tidak percaya diri. ''Udah lima tahun nggak nge-gym,'' imbuhnya.

Bella pun rela berdiet demi perannya itu. Dalam film yang disutradarai oleh Helfi Kardit tersebut, Bella bermain dengan Andi Soraya, Anita Hara, dan Ferly Putra. Meski filmnya sudah jadi, dia merasa waswas dengan respons orang tua. ''Agak takut sih kalau mereka nonton. Bella belum bilang sampai sekarang. Bukannya takut dimarahi, tapi takut mereka belum siap,'' lanjutnya.

Dalam konferensi pers kemarin, sedianya Andi Soraya dijadwalkan hadir. Ternyata tidak. Tersiar kabar bahwa antara Bella dan Andi terlibat pertengkaran. Sebab, di film Arisan Brondong itu, mereka melakoni adegan bertengkar. Pertengkaran tersebut kabarnya terbawa sampai keluar syuting. ''Nggak kok. Bella nggak berantem,'' jawabnya.

Memang saat proses pembuatan film itu, Bella pernah meminta pihak Maxima menyendirikan kamarnya. Sebab, dia tidak bisa bergabung dengan perokok. ''Cuma itu sih. Nggak tahu kalau pihak yang merokok merasa nggak enak,'' lanjutnya. Tapi, Bella menegaskan merasa tidak bermasalah dengan Andi.

sumber : jawapos.com

Memasyarakatkan Angkutan Massal di Sumatera Utara

Sri Lelawangsa bukanlah nama seorang wanita asal Jawa, melainkan nama ini hanya panggilan untuk angkutan massal Kereta Rel Diesel Indonesia (KRDI) di Medan, Sumatera Utara (Sumut). Memang ada beberapa pengunjung di Stasiun KA Medan yang sempat berceloteh: "Kenapa namanya bukan Butet atau Bonar, kok dinamakan Sri?". Namun, celoteh ini langsung dijawab rekan di sebelahnya: "Mungkin supaya lebih memasyarakat, karena di Medan ini kan juga banyak orang Jawa."

    Nama Sri sontak begitu terkenal di seantero Kota Medan ketika Wakil Menteri Perhubungan Bambang Soesantono, Selasa (16/2), menaburkan bunga sebagai tanda diresmikannya pegoperasian KRDI untuk melayani masyarakat di rute Medan-Belawan, Medan-Binjai, dan Medan-Tebing Tinggi. Angkutan massal yang bertarif hanya Rp 3.000 ini (Medan-Belawan), menghubungkan antarmoda transportasi udara, kereta api, dan laut. Tepatnya menghubungkan Bandara Kualanamu-Stasiun KA Medan, dan Pelabuhan Belawan.

    Pembuatan rangkaian kereta oleh PT Industri Kereta Api (Inka) ini dibiayai dari anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) 2009 ini. Menurut Bambang Susantono, rangkaian kerata api ini diserahkan ke PT KA untuk melayani masyarakat di Kota Medan dan sekitarnya. Ini merupakan komitmen pemerintah dalam menyediakan transportasi yang aman, nyaman, dan terjangkau.

    Didampingi Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Tunjung Inderawan dan sejumlah direksi PT KA, Bambang menyebutkan, fasilitas dari pemerintah ini sekaligus mewujudkan upaya penataan ulang sistem transportasi massal di tujuh kota besar di Indonesia, antara lain Jakarta, Medan, Semarang, dan Makassar.

    Pastinya KRDI Sri Lelawangsa ini bukan hanya sekadar melayani masyarakat kelas menengah ke bawah, melainkan juga menarik perhatian pengguna kendaraan (mobil/motor) pribadi sehingga beralih ke angkutan KA. Dengan ini, maka dapat mengurangi beban pada jalan. Setidaknya usia jalan akan lebih panjang karena bebannya berkurang, sehingga biaya perawatan juga menurun.

    Sementara itu, Dirjen Perkeretaapian Kemenhub Tundjung Inderawan menuturkan, pembiayaan untuk pekerjaan pengadaan dua rangkaian KRDI ini (masing-masing senilai Rp 30,8 miliar) bersumber dari APBN 2009 dan dana stimulus untuk infrastruktur yang diterima Ditjen Perkeretaapian Kemenhub.

    Kedua rangkaian KRDI Sri Lelawangsa ini merupakan seri keenam produk buatan dalam negeri (PT Inka di Madiun).

    Sebelumnya, pemerintah (Kemenhub) telah menyerahkan lima seri rangkaian KRDI ke PT KA, yaitu Kaligung Baru yang melayani lintas Semarang-Tegal, KRDI Blora Jaya melayani Semarang-Cepu-Bojonegoro, KRDI Madiun Jaya melayani Solo-Madiun-Kertosono, dan KRDI Seminung melayani Tanjungkarang-Kota Bumi Lampung.

    Rawan

    Sayangnya, keelokan Sri Lelawangsa itu tidak semolek rute dan lingkungan sekitar yang dilewatinya. Wamenhub dan rombongan yang ikut melakukan uji coba operasional KA Sri Lelawangsa dari Stasiun KA Medan ke Stasiun KA Belawan, sempat berdesah rendah bernada prihatin.

    Rombongan menyaksikan bagaimana kehidupan warga beserta anak-anak usia balita di halaman rumah-rumah kumuh yang jumlahnya ribuan. Masyarakat ini terhampar di sepanjang ruas Medan-Belawan. Bukan hanya itu, ancaman kecelakaan juga bisa menghantui, karena jarak rel KA dengan rumah-rumah warga tersebut hanya sekitar 2 meter.

    "Kami minta PT KA melakukan koordinasi dengan Pemerintah Kota Medan untuk melakukan penertiban terhadap bangunan rumah penduduk di sekitar jalur dan jaringan kereta api. Selain itu, melakukan pengamanan aset kereta api dari tindakan pengrusakan oleh oknum tak bertanggung jawab," tuturnya.

    Pada kesempatan yang sama, Pimpinan Proyek (Pimpro) KA Sri Lelawangsa M Silaen menuturkan, setidaknya ada sekitar 3.000 kepala keluarga (KK) yang menempati rumah-rumah kumuh di sepanjang rel KA ruas Medan-Belawan. Untuk melakukan penertiban, tidak cukup hanya dengan mengucurkan anggaran guna kepentingan dana kerahiman (uang pindah), tetapi juga pendekatan secara personal dengan melibatkan tokoh masyarakat setempat. "Secara hukum, memang kita bisa saja mengusir mereka dari lahan itu karena rumah-rumah yang mereka bangun berada di lahan milik negara dan PT KA. Namun, mereka sudah tinggal di sana selama puluhan tahun dan turun-temurun. Jadi, sulit jika diusir begitu saja," kata Silaen.

    Menurut dia, upaya penertiban untuk mengamankan jalur KA ini bukan hanya mencakup rumah-rumah warga, melainkan juga lokasi pasar kaget. "Keberadaan pasar kaget dan pedagangnya memang membahayakan atau mengerikan karena mereka berdagang di tengah-tengah rel," tuturnya.

    Namun, apa boleh buat, KRDI Sri Lelawangsa sudah dioperasikan dan siap melayani masyarakat. Untuk menghindari kecelakaan, masinis diberikan arahan untuk mengurangi kecepatan dari 70 kilometer menjadi 40 kilometer per jam. "KRDI ini cukup istimewa karena kecepatannya cukup tinggi. Bisa di atas 110 kilometer per jam. Sayang memang tidak mungkin kita lakukan di ruas ini, bisa banyak yang celaka," katanya.

    Dia lantas mencontohkan, untuk ruas Medan-Belawan sepanjang 45 kilometer dengan kecepatan normal rata-rata 60 kilometer per jam dengan waktu tempuh 20 menit. Tapi, dengan kondisi lingkungan di jalur KA seperti ini, maka kecepatan rata-rata hanya 30 hingga 40 kilometer per jam dengan waktu tempuh sekitar 50 menit. Kendala lain di jalur ini terkait banyaknya lintasan sebidang sehingga masinis KA harus ekstra hati-hati. Pasalnya, setiap rumah di sepanjang rel membuat jalur lintasan sendiri.

sumber : suarakarya-online.com

Century dan Masa Depan Partai Demokrat

Indonesia dengan budaya feodalistis dengan rakyat yang masih berkutat dengan kemiskinan dan demokrasi yang masih muda, kualitas sistem demokrasinya 'pura-pura'. Kekuasaan politik sesungguhnya dipegang oleh elite politik yang sudah mapan, berkolaborasi dengan para pemilik uang, maka fungsi partai politik sebenarnya tidak begitu dominan jika dibandingkan dengan peranan figur. Tokoh-tokoh utama atau kader politik yang menjalankan Partai Demokrat saat ini juga selalu melakukan blunder politik karena mungkin mabuk kekuasaan, ketidakmatangan politik, kualitas pribadi. Tokoh-tokoh utama Partai Demokrat seperti Ahmad Mubarak, Amir Syamsudin, Ruhut Sitompul, Anas Urbaningrum adalah figur-figur dengan kualitas tertentu dan hebat di bidang lain, tetapi dalam bidang politik kualitas mereka ini masih kalah jauh di bawah tokoh-tokoh partai politik lainnya.

Dengan asumsi ini maka sebenarnya faktor penentu utama kemenangan Partai Demokrat pada Pemilu 2009 dan SBY pada pilpres tahun yang sama sebenarnya bukan karena partai politiknya, melainkan faktor pribadi dan orang atau oknum SBY-nya. Oknum maupun orang yang dimaksud di sini tidak juga karena kualitasnya, tetapi bisa karena situasi demokrasi yang distortif atau peranan unsur lain yang dominan seperti jaringan atau dana kampanye yang besar. Dari hipotesis ini, tulisan ini akan mencoba menganalisis bagaimana nasib Partai Demokrat pada 2014 dengan mengambil isu penyelesaian Bank Century.

Sebagaimana dilansir di berbagai media, sikap-sikap Partai Demokrat dalam kasus Bank Century berbeda dengan pendapat BPK sebagai badan pemeriksa keuangan konstitusional dan lembaga resmi, serta beberapa pendapat pejabat yang integritasnya dipercaya rakyat. Partai Demokrat justru menganggap bahwa tidak ada masalah pelanggaran hukum dalam penanganan Bank Century. Semua sudah sesuai peraturan dan tidak ada yang melakukan pelanggaran kebijakan apalagi kemungkinan keterlibatan dalam tindak pidana korupsi. Sikap partai ini memang sudah bisa diduga sejak awal di saat mereka menolak pembentukan panitia khusus untuk menilai kasus ini. Namun karena desakan rakyat, akhirnya Partai Demokrat menyampaikan persetujuannya dengan hasil yang kita sebutkan di atas.

Sikap Presiden bisa kita nilai mengambang dan tidak konsisten. Pada awal inisiasi pembentukan pansus ini SBY memiliki pendapat yang sama, tidak perlu ada pansus itu. Karena itu Partai Demokrat menolak semua kemungkinan pembentukan pansus pada awalnya. Namun kembali lagi, sebagaimana biasa, karena desakan dan tuntutan masyarakat yang begitu besar akhirnya SBY melantunkan pidato yang sangat 'ideal', beliau ingin agar kasus ini diungkap secara terang benderang sehingga tahu siapa yang salah dan siapa yang benar. Beliau juga mengaku tidak satu sen pun dana kampanye SBY dari sumber yang haram. Anehnya, sikap SBY yang sesuai dengan hati nurani dan tuntutan masyarakat ini tidak sejalan dengan sikap Partai Demokrat. Mengapa?
Ini menunjukkan pertama, kebenaran hipotesis di atas bahwa yang menonjol adalah orang. Artinya sikap Partai Demokrat adalah sikap SBY. Sikap SBY yang dimaksud adalah sikap substansial yang mungkin disampaikan di balik layar, bukan sikap normatif yang disampaikan di dalam pidato-pidato. Secara logika memang tidak ada kemungkinannya ada seorang Menteri Keuangan sebagai pembantu yang berani memutuskan suatu keputusan penting tanpa persetujuan bosnya, yaitu Presiden. Apalagi waktu itu Wakil Presiden Jusuf Kalla tidak dilibatkan. Walaupun pidato SBY meminta agar kasus ini dibuat terang benderang, kenyataannya sebaliknya, masalah Bank Century ditutup saja tanpa harus menindak mereka yang mengambil kebijakan yang merugikan negara. Kedua, ini menunjukkan sikap ketakutan atau sikap 'kalap' SBY atau mungkin juga sikap kader Partai Demokrat yang tidak matang yang tidak mampu bermain dalam pansus dengan kader-kader yang lebih berkualitas dengan argumen kuat. Apa dampak sikap mendua ini dan melawan arus kebenaran serta nurani rakyat ini terhadap nasib Partai Demokrat khususnya pada Pemilu 2014?

Sebagaimana diketahui, proses pembelajaran demokrasi akan terus berjalan menuju situasi yang distorsi demokrasi (Harahap, Media Indonesia, 2010) akan semakin hilang. Artinya sistem demokrasi kita akan menuju proses semakin baik. Hal ini terjadi karena jumlah rakyat yang melek politik dan demokrasi semakin banyak, tingkat pendidikan masyarakat meningkat, dampak positif dari teknologi media massa serta media internet seperti Facebook semakin luas. Kenyataan di lapangan menurut pengamatan penulis menunjukkan bahwa tingkat pemahaman masyarakat bawah seperti misalnya sopir taksi, ibu rumah tangga, petugas parkir, pegawai rendah, petugas kebersihan, ataupun satpam sudah semakin memahami substansi yang sebenarnya. Menurut saya, hal ini bukan disebabkan oleh 'unbalance coverage' oleh media massa seperti yang dituduhkan pendukung pemerintah, melainkan karena kualitas pemahaman masyarakat semakin meningkat. Kasus pengumpulan koin untuk Prita, Bilqis, kasus Bibit Chandra, bahkan kasus Antasari merupakan suatu bukti bahwa rekayasa proses legal formal tidak akan berhasil membungkam kesadaran masyarakat akan tuntutan keadilan dan kebenaran.

Jika kepentingan partai dan SBY serta strategi jangka panjang yang menjadi dasar, saya menilai sungguh sangat aneh bin ajaib jika Partai Demokrat dalam menyikapi kasus Bank Century dan isu koalisi partai seblunder hari-hari ini. Jika seandainya Partai Demokrat elegan dan mempertimbangkan strategi jangka panjang terutama menghadapi 2014, sesuai dengan perintah SBY untuk membuat kasus ini terang benderang, sudah seyogianya mereka tidak malu-malu mendukung proses membongkar siapa yang bertanggung jawab terhadap 'perampokan' ini. Membela mereka yang salah--apa pun alasannya--bukan sifat jantan, bukan sikap negarawan, bukan sikap profesional, apalagi sikap partai yang bijaksana.

Sikap Partai Demokrat yang 'melawan' aspirasi masyarakat akan keadilan dan kebenaran baik dalam kasus Bank Century, Bibit Chandra, Prita Mulyasari (saat itu SBY tidak berkomentar sedikit pun), kasus hukum wong cilik, akan dikenang oleh memori rakyat sebagai bagian dari pertimbangan memilih wakilnya di parlemen dan presiden/wakil presidennya dalam proses pemilu/pilpres atau pilkada yang akan datang yang semakin kompetitif. Bagi lawan-lawan politiknya, fenomena ini tentu akan terus dimanfaatkan untuk kepentingan politiknya. Kalau sikap ini tidak diubah, saya bisa prediksikan bahwa peranan Partai Demokrat pada Pemilu 2014 tidak akan bisa mempertahankan 'bubble atau bonanza victory' tahun 2009 yang lalu.

sumber : mediaindonesia.com

Liga Champions 2009/2010 : Sriwijaya FC Bungkam Persisam

Sriwijaya FC (SFC) memetik empat kemenangan beruntun di Liga Super Indonesia (LSI) setelah membungkam Persisam 3-0 di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Palembang, Selasa (16/2). SFC membalas kekalahan 0-1 di Samarinda sekaligus mempertahankan posisi di peringkat empat klasemen dengan nilai 34 dari 20 laga.

Nilai SFC sama dengan posisi tiga Persiba, namun kalah dalam selisih gol memasukkan kemasukan. Absennya playmaker Zah Rahan Krangar ternyata tidak mempengaruhi permainan SFC. Bermain di hadapan pendukung setianya membuat para pemain SFC bermain penuh semangat meski melakoni serangkaian jadwal padat.

Keith Kayamba Gumbs menjadi bintang kemenangan dengan mencetak dua gol serta menghasilkan satu penalti untuk kemenangan timnya. Gol lewat titik putih dieksekusi Rahmat Rivai, mantan striker Persitara.

Gol pertama Kayamba dicetak lewat tendangan bebas menit ke-20. Tendangan keras Kayamba gagal tak mampu ditepis kiper Wawan Hendarwan. Skor bertahan hingga babak pertama usai.

Tujuh menit babak kedua berjalan, Kayamba mencetak gol keduanya memanfaatkan umpan Anoure Richard Obiora. Kayamba kembali menjadi arsitek gol ketiga saat akeselerasinya dijatuhkan oleh Wawan. Rahmat yang maju mengambil sepakan penalti sukses mengecoh Wawan.

"Kami sangat bersyukur dengan kemenangan ini karena pemain tidak terburu-buru dan mampu mengatur tempo permainan dengan baik. Namun kelelahan sangat jelas mempengaruhi anak-anak tadi," kata pelatih SFC, Rahmad Darmawan, saat dihubungi.

SFC sudah melakoni tiga pertandingan dalam interval tujuh hari. Namun semua laga ini berhasil dilalui dengan kemenangan. SFC langsung berkemas karena harus menghadapi Persija, Jumat (19/2).

sumber : republika.co.id

Devita Rusdi: Aditya Nipu!

Awal Desember silam, Aditya Herpavi dipergoki tengah keluar dari sebuah tempat hiburan bersama seorang cewek yang belakangan diketahui bernama Devita Rusdi. Ketika dikonfirmasi, presenter yang juga bintang sinetron ini kontan menegaskan dirinya tak mengenal artis cantik yang akrab disapa Devi tersebut.

Pernyataan ini tak membuat Devi jadi uring-uringan. Pasalnya, pada saat diklarifikasi secara terpisah, artis yang masih kerabat Tantowi dan Helmy Yahya ini mengaku mengenal baik Aditya dan mereka cukup akrab.

Tak ingin dituding sok akrab dan numpang beken di balik nama Aditya, Devi spontan menuding Aditya tidak jujur. “Dia itu dah nipu kalau bilang tidak mengenal aku. Apa karena takut dimarahi istrinya ya dia bilang nggak kenal aku?” sergahnya dengan nada sengit ketika dihubungi Surya, Selasa (19/1).
Wong kito Palembang ini lalu menambahkan, awal perkenalannya dengan Aditya justru dimulai dari bintang film Cintapuccino itu yang mendekati dirinya. Menurut bungsu dari tujuh bersaudara kelahiran 17 Maret 1988 ini, awal perkenalannya dengan Aditya sudah berlangsung sejak dua tahun lalu.

“Tapi sejauh ini kami hanya berteman kok,” ujar Devi mencoba berkelit dari pertanyaan antara dirinya dan Aditya terjalin asmara ‘terlarang’.

Karena itu Devi merasa heran, sebab Aditya tidak mengakui bahwa dirinya mengenal Devi meski hanya sebagai teman. “Emang ada apa? Sebagai teman saja kok dia nggak mau ngaku? Kalau gitu, emang siapa sih Aditya?” pungkas Devi yang mengawali kariernya lewat ajang pemilihan model dan lomba karaoke.

sumber : surya.co.id