Wednesday, June 5, 2013

Golkar Memanas : Ketua Golkar Serang Priyo: Tak Etis Kunjungi Tahanan Korupsi

Jakarta - Kunjungan Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso ke LP Sukamiskin menuai kritikan dari internal partainya sendiri. Priyo dinilai tak sepantasnya mengunjungi tahanan korupsi.

"Kunjungan itu secara etika nggak benar. Apalagi dia mengunjungi tahanan korupsi," kata Ketua DPP Golkar, Yorrys Raweyai, di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (4/6/2013)

Yorrys mengatakan, sebagai pimpinan DPR, seharusnya Priyo menjaga tindak tanduknya. Kunjungannya ke LP Sukamiskin dan bertemu beberapa tahanan korupsi bisa memberi perseden buruk.

"Pemerintah dan bangsa ini memusuhi korupsi, tidak pantas kalau ada toleransi," ujarnya.

Pada Sabtu (1/6) Priyo menyambangi Fahd di LP Sukamiskin. Wamen Denny Indrayana menyebut dari laporan Kalapas Sukamiskin ada pertemuan 10 menit. Sedang Priyo mengaku hanya bertegur sapa saja dengan Fahd. Priyo mengaku datang kebetulan, karena alasan kemanusiaan.

Dia ingin melakukan semacam sidak melihat kondisi penjara. Di LP dia juga menemui Nazaruddin Cs. Priyo kemudian mengusulkan agar koruptor bisa diberi remisi.

Fahd tengah menjalani penahanan 2,5 tahun terkait kasus suap DIPD. Priyo mengamini kalau Fahd anak buahnya di MKGR. Namun Priyo menyebut apa yang ditemukan dalam catatan Fahd, soal fee untuk dirinya sebagai pencatutan.

Hakim pengadilan Tipikor dalam kasus korupsi Alquran dengan terpidana Zulkarnaen Djabbar menyebut ada uang fee yang mengalir ke Priyo dalam proyek laboratorium di Kemenag.

sumber : detik.com

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengaku sudah berbisik-bisik dengan Bupati Kepulauan Seribu Asep Syarifudin terkait dana pembangunan Kepulauan Seribu. Jika tidak menggunakan APBD, investor lokal bisa diberdayakan.

"Saya tadi bisiki Bupati, kalau bisa pakai APBD, pakai APBD. Nanti kalau enggak, perlu menggaet investor, pakai investor lokal," ujar Jokowi seusai melantik Asep Syarifudin sebagai Bupati Kepulauan Seribu yang baru, di Pulau Pari, Rabu (5/6/2013).

Jokowi meyakini, anggaran untuk membangun Kepulauan Seribu tidak sebesar program lain. Pasalnya, infrastruktur serta fasilitas untuk penunjang pariwisata pada dasarnya telah ada. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tinggal melakukan sedikit perbaikan saja agar pelayanannya menjadi semakin maksimal.

"Dermaga ada, kapal ada, resort ada, homestay ada, titik pengelolaan sampah ada, ini bagaimana membangun brand, mereknya, membuat kemasan, dan kemudian memasarkan. Itu saja," lanjutnya.

Meski demikian, mantan Wali Kota Surakarta itu mengakui bahwa salah satu masalah penting di Kepulauan Seribu yakni ketersediaan air bersih sehari-hari serta akses transportasi yang masih terbatas. Jokowi pun berjanji akan segera menyelesaikan permasalahan tersebut dalam waktu menengah.

Kepulauan Seribu, lanjut Jokowi, merupakan salah satu potensi pariwisata besar di Jakarta. Hanya berjarak sekitar satu hingga dua jam dari daratan, wisatawan dapat menikmati keindahan berbagai pulau yang ada di gugusan kepulauan itu. Melalui pengelolaan yang baik, selain menjadi pendongkrak pendapatan pemerintah, ekonomi warga setempat pun ikut meningkat.

Seperti diketahui, Gubernur DKI Jokowi baru saja melantik Asep Syarifudin sebagai Bupati Kepulauan Seribu yang baru menggantikan Ahmad Ludfi yang telah memasuki masa pensiun. Sejumlah pesan pun dititipkan Jokowi kepada Asep untuk meningkatkan ekonomi masyarakat.

sumber : kompas.com