Thursday, December 31, 2009

870 Laptop Dibagikan ke 45 RSBI

SAMARINDA, - Dinas Pendidikan Kaltim telah menyerahkan 870 unit laptop untuk 45 Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) di Kaltim, jenjang SD hingga SMA/SMK. Masing- masing sekolah menerima 19-21 unit laptop. Menurut Dayang Budiarti, Kepala Bidang TK/SD Dinas Pendidikan Kaltim, distribusi laptop telah dilakukan sejak awal Desember kepada guru-guru di 45 sekolah RSBI se-Kaltim.

"Rata-rata satu sekolah memperoleh 19 unit laptop. Untuk SD memperoleh 20 unit per sekolah sedangkan SMP dan SMA/SMK mendapat 19 unit persekolah," kata Dayang, Rabu (30/12). Berdasarkan data yang diperoleh Tribun, sebanyak 100 unit laptop juga telah diserahkan kepada guru- guru berprestasi dan berjasa dalam Malam Penganugerahan Guru memperingati Hari Guru, beberapa waktu lalu. Selebihnya, akan diserahkan kepada sekolah dalam Malam Penganugerahan Awang Faroek Education Award, sebagai rangkaian acara HUT Propinsi Kaltim.

"Penyerahan laptop juga akan diserahkan secara simbolis dalam rangkaian HUT Propinsi Kaltim Januari mendatang, namun sebagian besar telah diserahkan ke setiap sekolah. Laptop yang diberikan memang belum mencukupi jumlah guru di sekolah yang termasuk RSBI karena akan dilakukan secara bertahap," papar Musyahrim, Sekretaris Dinas Pendidikan Kaltim.

Usai pengadaan 1.000 unit laptop, Disdik Kaltim kembali mengajukan usulan pengadaan laptop untuk guru pada 2010 mendatang. Jumlahnya pun tak jauh berbeda yakni sebanyak 1.000 unit. Upaya pemenuhan kebutuhan guru RSBI ini merujuk pada jumlah guru RSBI yang mencapai sekitar 4.000 orang.

Kendati demikian, Musyahrim berharap agar Pemkot/Pemkab juga ikut berpartisipasi untuk mengadakan program tersebut. "Bila Pemkab/Pemkot juga ikut serta maka akan terjadi percepatan. Jadi kami sifatnya memotivasi dan bila Pemkot/Pemkab ikut serta dalam program ini maka kami persilahkan," ujarnya. 

Bagi sebagian guru, laptop bukan lagi barang baru, meskipun demikian tak bisa ditepis pula masih ada sebagian guru yang mengganggap laptop barang asing dan sama sekali belum pernah menggunakannya. "Kita akui masih ada guru yang belum pernah memegang laptop. Oleh karenanya, kami pelan-pelan dan salah satunya dengan memberikannya kepada RSBI terlebih dahulu. Namun, bukan berarti mengindahkan guru di sekolah yang belum RSBI. Kami berharap agar Pemkot/Pemkab juga bersama- sama mengadakan program ini," paparnya.

Laptop yang diberikan kepada guru jelas akan sangat berfungsi, untuk menyusun rencana pengajaran menggunakan metode visual di laptop dan berbagai hal yang bisa dikreasikan guru. "Kita juga tak ingin, murid-murid lebih pintar menggunakan laptop daripada gurunya karena saat ini anak SD pun sudah pintar menggunakan laptop," paparnya. (may)

Sudah Miliki Laptop

KEPALA SMAN 1 Samarinda, Suardi menuturkan pihaknya telah menerima 19 unit laptop dari Dinas Pendidikan Kaltim. Jumlah guru di SMAN 1 sebanyak 64 orang dan sebagian besar guru telah memiliki laptop dan menggunakannya sebagai media mengajar murid. "Sebelumnya, kami juga menerima 8 laptop saat penganugerahan Guru Berprestasi dan Berjasa beberapa waktu lalu, karena ada 8 guru kami yang memperoleh penghargaan. Lalu, diberikan 19 laptop lagi maka kebutuhan di sekolah sudah mencukupi," kata Suardi, Rabu (30/12).

Kendati demikian, kalaupun SMAN 1 kembali menerima laptop di tahun depan maka akan digunakan untuk mengganti laptop guru-guru yang mulai rusak. "Laptop memang sudah menjadi kebutuhan di SMAN 1 karena memudahkan proses pengajaran serta menyimpan materi," ujarnya.

Selanjutnya, Suardi berharap SMAN 1 bisa kembali menerima perangkat layar sentuh sehingga bisa memudahkan pengajaran. "Kami telah menerima dua perangkat namun belum kami pasang. Rencananya, akan kami gunakan di dua moving class." ujarnya. (may)


sumber : http://www.tribunkaltim.co.id/read/artikel/44899

No comments:

Post a Comment