"Kemarin Yayasan sudah menglarifikasi lewat Arwin Rasyid dan (keterangan) itulah yang dipakai," kata Djoko kepada wartawan di Istana Presiden, Rabu, 30 Desember 2009.
Dalam bukunya, Aditjondro memaparkan ada empat yayasan yang dibentuk oleh para pendukung presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 2005 hingga 2009. Yayasan-yayasan ini melibatkan para pejabat negara, militer, maupun sipil yang dituding sebagai wadah untuk menyalurkan dana hibah untuk keperluan kampanye pada pemilu 2009.
Selain Yayasan Kepedulian dan Kesetiakawanan, yayasan yang disebut sebagai gurita Cikeas oleh Aditjondro antara lain Yayasan Puri Cikeas, Yayasan Mutu Manikam Nusantara, Yayasan Majelis Dzikir SBY. Fungsi yayasan-yayasan ini di antaranya memudahkan menampung bantuan.
Beberapa nama pengusaha besar tercatat sebagai penyumbang. Di antaranya disebutkan buron Bantuan Likuiditas Bantuan Indonesia (BLBI) Djoko S Tjandra yang tercatat pernah mengirim dana ke rekening Yayasan Kesetiakawanan dan Kepedulian.
Djoko tidak membantah bahwa ada aliran dana dari ke YKDK. "Saya tidak pernah menyebutkan aliran dana dari siapa-siapa tapi saya membenarkan. Aliran dana dari pengusaha maupun individu ke rekening yayasan. Saya tidak hafal satu per satu karena banyak," ujar Djoko.
Djoko mengungkapkan YKDK mengumpulkan dana dalam suatu forum pengumpulan bantuan, bukan meminta secara individu. "Jadi ini yang harus diklarifikasi, dana dari Djoko Tjandra masuk ke Djoko Suyanto itu tidak benar," kata dia.
Djoko menilai tidak ada konflik kepentingan dalam pengumpulan dana YKDK karena dia sudah tidak lagi menduduki jabatan negara pada 2008.Pengumpulan dana, menurut Djoko, sudah sesuai Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga YKDK.
Dia juga membantah mengalirkan dana YKDK untuk membiayai kampanye Yudhoyono."Goerge kan khawatir, curiga dana itu dialirkan kepada Pilpres. Itu omong kosong besar, 1000 persen tidak benar," ujar Djoko. ""
sumber : http://nasional.vivanews.com/news/read/117149-ykdk_tidak_akan_terbitkan_buku_putih
No comments:
Post a Comment