Thursday, December 31, 2009

Ernatenge: Saya Takut Seperti Munir


BICARANYA pelan. Tapi, setiap jawabannya terdengar begitu penuh keyakinan. Dialah Ny Ernatenge, istri George Junus Aditjondro, penulis buku Membongkar Gurita Cikeas yang menghebohkan itu. Ernatenge kini sedang mengambil gelar doktor di Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta.
 Kepada Persda Network, Rabu (30/12) sore, Ernatenge yang juga dosen Universitas Tadulako, Sulawesi Tengah, ini mengungkapkan keprihatinannya dengan kondisi suaminya. Dia menyebut, Aditjondro seorang yang keras hati bila akan mencurahkan isi hatinya melalui buku. Termasuk, buku terbaru yang fenomenal karya suaminya, Membongkar Gurita Cikes Di Balik Skandal Bank Century.
“Dia harus saya jaga kesehatannya atau apa saja secara pribadi. Saya berperan untuk menjaganya dan terus mengontrolnya. Tapi, jika sudah menyangkut substansi bukunya, saya tidak ikut campur,” tutur Ernatenge memulai percakapan.
 Perhatian tidak sebatas kesehatan, tapi juga aktivitas harian Aditjondro selalu dimonitornya. Setiap hari, Ernatenge selalu berusaha untuk bisa mendengar suara suaminya melalui telepon. Jika tidak bisa, dia selalu mencari tahu kepada teman-teman dekatnya. “Saya selalu mencari tahu keberadaannya, sedang apa dia. Apalagi, sekarang bapak ada di Jakarta, apa saja yang dilakukannya. Saya lakukan itu setiap hari,” ujarnya.
 Sejak buku itu membuat heboh, Ernatenge mengaku sangat cemas dengan kondisi kesehatan suaminya. “George mengidap darah tinggi. Ini membuat saya waswas, dan takut kalau ada hal-hal yang tak diinginkan terjadi,” cetusnya.
 Ketakutan Ernatenge tidak sebatas kesehatan, tapi juga keamanan suaminya. ketakutannya “Keamanannya juga saya khawatirkan. “Makanya, saya bilang sama dia, jangan sampai makan sembarangan. Siapa tahu, ada orang yang ingin bermaksud jahat. Kita kan tidak tahu hati orang-orang,” keluhnya.
 Ernatenge mengaku setiap malam sulit tidur lantaran mengkhawatirkan kondisi suaminya. Apalagi dia sempat melihat di televisi, George berseteru dengan Ramadan Pohan, yang tak lain teman baik suaminya saat masih kuliah di Amerika Serikat.
 “Terus terang, saya takut dia makan sembarangan, kemudian setelah itu jatuh sakit dan mati. Saya takut itu seperti kasus temannya, Munir (aktivis HAM yang meninggal karena diracun dalam perjalanan pesawat Singapura-Den Haag, pada 2004 lalu, Red). Makanya saya minta betul sama George untuk tidak makan sembarangan,” paparnya.
 Ketakutan yang dirasakan Ernatenge wajar. Dalam kondisi seperti ini segalanya bisa saja terjadi. “Ya, namanya kita juga manusia yang harus berjaga-jaga. Saya percaya apa yang dikatakan Tuhan untuk selalu berjaga-jaga dalam hidup ini sebelum terjadi. Tuhan bilang, manusia harus berjaga-jaga setiap saat,” imbuhnya.
 Mengenai insiden antara suaminya dengan Ramadhan Pohan, menurut Ernatenge karena emosi Geoerge sudah lepas kontrol. Dia juga tidak habis mengerti, padahal keduanya adalah teman sesama kuliah di Amerika.
 “George memang sedikit temperamental, apalagi sudah punya banyak macam penyakit, darah tinggi khususnya. Itu sebabnya setiap malam saya agak susah tidur memikirkan bapak, takut ada apa-apa,” tutur Ernatenge. (Persda Network/dayat)

sumber : http://www.sripoku.com/view/23864/ernatenge:_saya_takut_seperti_munir

No comments:

Post a Comment