Thursday, December 31, 2009

Selamat datang tahun harapan

Hari ini adalah hari terakhir 2009. Saat Anda membaca editorial ini, segera kita semua menghirup udara baru 2010 dengan harapan baru pula.

Harapan baru yang bersifat pribadi, keluarga, ataupun tentang kemanusiaan, kebangsaan, ke-Indonesia-an, dan kehidupan di level yang lebih luas lagi: keduniaan, yang lebih menjanjikan, membahagiakan, menenteramkan, yang patut kita impikan.

Tentu banyak catatan yang tertinggal tahun ini, yang layak kita kenang. Catatan baik, catatan buruk, ataupun catatan yang memberikan harapan, telah kita lalui bersama-sama, dengan suka maupun duka.

Kita suka karena berhasil melalui 2009 dengan selamat, meskipun banyak batu sandungan dan ranjau di sana-sini. Kita suka karena tidak bernasib seperti negeri tetangga yang terpaksa perekonomiannya lebih terpuruk akibat krisis global.

Kita senang karena masih menikmati perekonomian yang mampu tumbuh dengan positif, bahkan menempati peringkat tiga terbaik di dunia setelah perekonomian China dan India. Pasar modal Indonesia juga mendapatkan tempat terhormat di mata investor-asing dan domestik-setelah mampu membukukan kinerja terbaik di Asia Pasifik.

Namun, sebaliknya kita berduka karena banyak perkara masih berjalan belum sesuai dengan harapan dan rencana. Penegakan hukum dan pemberantasan korupsi yang diharapkan menjadi tiang pancang pembangunan Indonesia baru, yang lebih bermartabat dan disegani di dunia, seperti kembali ke titik dasar.

Masih muncul kesan, yang begitu kuat, bahwa pemberantasan korupsi dan penegakan hukum hanya berjalan sebatas janji kampanye ketimbang tindakan nyata, terutama setelah munculnya isu makelar kasus berkaitan dengan pertarungan polisi (dan kejaksaan) versus komisi antikorupsi yang berakhir dengan cara kompromi.

Janji pemerintah untuk program 100 hari dengan memberantas mafia hukum juga tak terlihat eksekusinya, dan sepi-sepi saja realisasinya. Upaya reformasi birokrasi, yang dijanjikan begitu rupa, kita rasakan masih sebatas wacana.

Tahun baru mestinya memberikan semangat baru, inspirasi baru, dan resolusi yang nyata. Kita amat berharap memiliki pemerintahan yang tidak hanya bercitra baik, tetapi juga konsisten bahkan istiqomah dalam mengemban amanah. Kita ingin memiliki pemerintahan yang menjalankan apa yang dijanjikan dan diucapkan alias walk the talk, agar rakyatnya makmur, adil dan sejahtera. Ini harapan kita yang nyata, bukan wacana semata.

Masa lalu biarlah berlalu. Mari kita buang seandainya masih ada 'kerikil dalam sepatu' yang mengganggu perjalanan ke depan. Catatan buruk harap kita tinggalkan. Catatan baik mari kita lanjutkan.

Tidak perlu rasanya menengok kaca spion berlama-lama, karena akan kehilangan tatapan dan pandangan ke depan. Mari kita songsong masa depan dengan usaha yang lebih keras, cerdas dan ikhlas. Selamat tinggal 2009. Selamat datang 2010. Selamat tahun baru dengan penuh suka cita, harapan dan impian!

sumber : http://web.bisnis.com/edisi-cetak/edisi-harian/tajuk/1id153594.html

No comments:

Post a Comment