Wednesday, December 30, 2009

Syafii Maarif: Jangan Ada Teror Pada Penulis Buku "Gurita Cikeas"

TEMPO Interaktif, Jakarta - Mantan Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah Syafii Maarif menghimbau agar tidak ada teror terhadap penulis buku Membongkar Gurita Cikeas, Dibalik Skandal Bank Century, George Junus Aditjondro.
“Jangan sampai ada teror pada penulis,” ujarnya usai bicara dalam sarasehan kerawanan sosial yang diselenggarakan partai Golongan Karya di Hotel Sultan Jakarta, Rabu (30/12).

Sebab dalam alam demokrasi seperti ini, lanjut dia, sebuah karya tulis seharusnya dilawan dengan karya tulis. Negara menjamin kebebasan berekspresi dan menulis merubapakn salah satu bentuk ekspresi. Syafii menilai bahwa George menuliskan karyanya berdasarkan data yang ada. “Sehingga tepatnya buku harus dilawan dengan buku,” ujarnya.

Mengenai kemungkinan pelarangan atau penarikan buku, Syafii mengatakan seharusnya itu tidak dilakukan apalagi di alam demokrasi seperti ini. “Melarang buku itu tidak benar, begitu juga menarik. Dan setahu saya buku George tidak ditarik atau dilarang,” ujarnya.

Hanya saja Syafii heran mengapa buku itu hilang dari peredaran. “Ya kalau ditarik diam-diam saya tidak tahu,” ujarnya.

sumber :
TEMPO Interaktif, Jakarta - Mantan Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah Syafii Maarif menghimbau agar tidak ada teror terhadap penulis buku Membongkar Gurita Cikeas, Dibalik Skandal Bank Century, George Junus Aditjondro.
“Jangan sampai ada teror pada penulis,” ujarnya usai bicara dalam sarasehan kerawanan sosial yang diselenggarakan partai Golongan Karya di Hotel Sultan Jakarta, Rabu (30/12).

Sebab dalam alam demokrasi seperti ini, lanjut dia, sebuah karya tulis seharusnya dilawan dengan karya tulis. Negara menjamin kebebasan berekspresi dan menulis merubapakn salah satu bentuk ekspresi. Syafii menilai bahwa George menuliskan karyanya berdasarkan data yang ada. “Sehingga tepatnya buku harus dilawan dengan buku,” ujarnya.

Mengenai kemungkinan pelarangan atau penarikan buku, Syafii mengatakan seharusnya itu tidak dilakukan apalagi di alam demokrasi seperti ini. “Melarang buku itu tidak benar, begitu juga menarik. Dan setahu saya buku George tidak ditarik atau dilarang,” ujarnya.

Hanya saja Syafii heran mengapa buku itu hilang dari peredaran. “Ya kalau ditarik diam-diam saya tidak tahu,” ujarnya.

No comments:

Post a Comment