Wednesday, December 30, 2009

MUI SAMARINDA - Cekal “Suster Keramas”

Gagal mendatangkan Maria Ozawa, Maxima Picture menampilkan film porno asal Jepang, Rin Sakuragi dalam film "Suster Keramas". Namun, belum lagi tayang di bioskop, film itu sudah dicekal Majelis Ulama Indonesia (MUI) di Samarinda. Film yang akan tayang menjelang 2010 itu tidak layak tonton karena tidak mendidik.

Mengenai pencekalan tersebut, produser Maxima Pictures, Odi Mulya Hidayat, mengaku sudah mengetahuinya sejak Senin (28/12) lalu. Pihaknya pun langsung merespons pencekalan itu.

"Saya bingung, filmnya belum keluar kok bisa protes," ujar Odi, melalui telepon Selasa (29/12). Ditegaskan Odi, dalam film yang dibintangi aktris porno Jepang, Rin Sakuragi itu, tidak ada adegan vulgar. Layar lebar garapan Helfi Kardit itu sudah disensor oleh Badan Sensor Film.

"Filmnya sudah disensor habis-habisan. Mungkin yang dilihat trailernya saja," tukas Odi yang kini tengah berada di Samarinda. Memang dalam trailer "Suster Keramas", terlihat adegan Rin tengah membuka bajunya. Aktris yang sudah merilis lebih dari 20 film porno itu tampak topless.

"Suster Keramas", garapan sutradara Helfi Kardit, menampilkan kisah wisatawan asal Jepang yang mencari saudaranya di Indonesia. Hingga akhirnya, ia mengetahui saudaranya yang berprofesi sebagai suster itu telah meninggal.

Tak hanya dianggap tidak mendidik, sejumlah alasan dilontarkan MUI Samarinda mengenai pencekalan "Suster Keramas". Apa penyebabnya? Ketua MUI Samarinda KH Zaini Naim mengungkapkan, ada lima alasan mengapa pihaknya memprotes film tersebut.

Di antaranya, dari judulnya, "Suster Keramas", Keramas itu identik dengan mandi setelah bersetubuh," ujar Zaini. Alasan lain, bintang filmnya, bintang film porno Jepang.

"Saya melihat dari sinopsisnya, ada adegan syur. Dari sinopsisnya saya menilai tidak ada nilai pendidikan. Sejak pembuatan awalnya sudah menuai kontroversi," ujar Zaini.

Lalu, berapakah Rin dibayar? "Sedikit di bawah Tamara," ujar Odi Mulya Hidayat. Odi mengaku, pihaknya mendatangkan Rin Sakuragi ke Indonesia bukan karena gagal menggaet Miyabi. Tujuannya mengajak Rin main dalam "Suster Keramas" hanya untuk mencari bintang baru, katanya. "Mau mencari warna baru saja. Dengan mendatangkan bintang-bintang baru yang belum muncul di Indonesia," jelas pemimpin rumah produksi Maxima Pictures itu.

Ditambahkan Odi, pihaknya tidak hanya mendatangkan Rin saja. Di masa mendatang akan ada bintang film luar negeri lainnya yang bermain dalam layar lebar produksinya. "Supaya penonton Indonesia nggak bosan disajikan yang itu-itu saja," tandas pria yang juga memproduseri film terbaru Tamara Bleszsynski, "Air Terjun Pengantin" itu. 

sumber : http://www.harian-global.com/index.php?option=com_content&view=article&id=28224:mui-samarinda-cekal-suster-keramas&catid=34:rileks&Itemid=60

No comments:

Post a Comment