Demikian hasil 'sidak' Komnas HAM ke Gramedia Matraman dan Gramedia Kwitang serta Gunung Agung Kwitang, Jakarta, Selasa (29/12/2009).
Anggota Komnas HAM Sub Komisi Pendidikan dan Penyuluhan, Yosep Adi Prasetyo menyambangi toko buku Gramedia di Matraman, Jakarta Pusat. Pria yang akrab disapa Stanley itu sempat berkeliling dan tidak menemukan 1 pun buku karangan George.
"Ini tidak ada tekanan. Penarikan dan pengembalian buku ke distributor karena inisiatif pimpinan. Karena, pimpinan pusat Gramedia melihat buku ini masih kontroversi, makanya masih dipelajari," kata Stanley.
Stanley ini lalu menuju toko buku Gunung Agung di Kwitang. Komnas HAM dan rombongan wartawan tidak bisa masuk.
Menurut Stanley, toko Gunung Agung belum sempat menjual buku tersebut. "Dari distributor belum dikirim. Kata mereka (securiti Gunung Agung), pimpinan sedang keluar sehingga tidak berani memberikan izin kepada kita tidak masuk ke dalam. Ya sudahlah ikuti saja," kata dia.
Supervisor securiti Gunung Agung, Budi, mengatakan hal yang sama. Dia mengaku tidak berani memberi izin karena pimpinan tidak ada di tempat. "Takut kesalahan," ujar dia.
Stanley kemudian melanjutkan perjalanan ke toko buku Gramedia di Gran Indonesia. Setali tiga uang, buku pun tidak ditemukan.
"Buku ini menjadi perhatian dan pimpinan memutuskan untuk menarik buku ini dan dikembalikan ke distributor. Jadi tidak ada tekanan," kata Stanley.
Stanley mengaku sempat memberikan surat kepada toko buku tersebut. Surat itu berisi agar toko buku itu tidak perlu khawatir menjual buku George karena belum ada larangan dari Kejaksaan. "Masyarakat memiliki hak atas informasi yang dijamin oleh negara," kata Stanley.
sumber : http://www.detiknews.com/read/2009/12/29/173804/1268049/10/buku-george-lenyap-di-gramedia-gunung-agung-belum-jual

No comments:
Post a Comment