PENULIS buku Membongkar Gurita Cikeas: Dibalik Skandal Bank Century George Junus Aditjondro pantang mundur. Saat peluncuran buku, Rabu (30/12) hari ini, George akan mengungkap data baru mengenaialiran dana asing ke pasangan SBY-Boediono.
Peluncuran buku ini dilakukan di Doekoen Cafe, Jakarta, George akan membuka data terbaru tentang dana kampanye dari asing untuk Tim Sukses SBY-Boediono.
"Besok (hari ini) saya akan kemukakan data terbaru yang saya dapat perihal adanya bantuan asing untuk tim sukses SBY-Boediono dalam pilpres (pemilihan presiden) lalu," ungkap George saat ditemui di Hotel Nikko, Jakarta, Selasa (29/12).
Data itu merupakan temuan terbaru yang belum sempat ia tuangkan dalam bukunya. George menjamin data terbarunya itu sama validnya dengan data yang disajikannya buku Gurita Cikeas.
"Data itu baru saya dapatkan setelah buku terbit," ujarnya. Diakuinya, ia banyak mendapatkan data dan informasi baru pasca terbitnya buku Gurita Cikeas.
Salah satu bantuan asing yang dimaksudkan George adalah aliran dana bantuan dari Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) kepada Tim sukses SBY-Boediono.
Dari data dan penelusurannya, BTPN adalah milik Texas Pasific Group yang merupakan perusahaan milik warga negara Singapura. Adapun besaran dana yang digelontorkan oleh BTPN kepada tim sukses pemenangan SBY-Boediono, menurut George, berkiasar Rp 2 miliar hinga Rp 3 miliar.
"Ada dua versi data. Data dari informan saya dan data yang pernah dimuat oleh sebuah majalah. Kalau data yang dimuat majalah, pemiliknya itu warga negara Amerika Serikat. Tapi kalau dari informan saya, yang dapat saya pertanggungjawabkan keakuratannya, pemiliknya itu orang Singapura. Kedua data itu akan saya masukkan dalam buku edisi revisi," jelasnya.
Dalam UU Pemilu, disebutkan setiap pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden tidak dibenarkan menerima dana operasional kampanye dari pihak asing. "Itu jelas menyalahi aturan. Itu pelanggaran UU," tegas George.
Buku Putih
Pihak Istana Presiden menyebutkan kemungkinan akan dibuat buku putih untuk melawan buku karya George Junus Aditjondro. Langkah tersebut dianggap baik, asalkan tetap menjelaskan dari mana saja sumber dana Partai Demokrat dalam Pemilu Legislatif serta Pilpres 2009 lalu.
"Bagus membikin buku putih, di sana nanti harus dijelaskan sumber dana Partai Demokrat dari mana saja. Yayasan-yayasannya juga dijelaskan sumber dananya," ujar pengamat politik dari Universitas Indonesia Arbi Sanit, seperti dilansir detikcom.
Dalam buku putih tersebut menurut Arbi juga harus disebutkan secara gamblang bantahan-bantahan terhadap isi buku karangan George Aditjondro. Juga harus dijelaskan secara ilmiah agar bisa efektif untuk menandingi buku Membongkar Gurita Cikeas.
Arbi menganggap, penerbitan buku putih tersebut merupakan langkah terbaik dari pada membawa kasus ini ke jalur hukum atau pun menarik buku dari peredaran. "Ini adalah langkah yang paling demokratis," kata pria yang kerap menguncir rambutnya itu.(Persda Network/yat/Roy)
Cari Sensasi Murahan
KETUA DPP Partai Demokrat Bidang Pusat Informasi Ramadan Pohan menanggapi sinis rencana George yang akan mengungkap dana Rp 3 miliar yang masuk ke tim sukses SBY-Boediono. Ramadhan yang tak lain teman lama George berujar, George hanya mencari sensasi murahan saja.
"Dia sedang mencari sensasi saja. Soal dana Rp 3 miliar itu sebenarnya sudah diklarifikasi oleh KPU. Jadi, sudah tidak ada yang substansi lagi dipermasalahkan. George yang saya kenal, tidak seperti dulu lagi. George sedang labil," katanya di Jakarta, kemarin.
Menurutnya, soal isu dana itu sudah selesai. Jika George tetap mengungkit hal itu, ia menduga ada motif politik lain atas sikapnya ini. "Apa dia tidak sadar, sikapnya bisa didompleng oleh kepentingan politik lain yang tidak menginginkan pemerintahan ini?" lanjutnya.
Meski teman dekat, Pohan kemudian mengungkapkan sedang mempertimbangkan kemungkin langkah hukum yang akan ia tempuh terkait isi buku George Ajitjondro yang ia pertanyakan kebenarannya.
"Saya memang mempertimbangkan untuk mengambil langkah hukum. Akan tetapi, teman-teman yang lain sudah berencana sama," ujarnya.(Persda Network/yat/Roy)
sumber : http://www.tribun-timur.com/read/artikel/65708
Wednesday, December 30, 2009
Subscribe to:
Post Comments (Atom)

No comments:
Post a Comment