Berkaitan dengan buku Membongkar Gurita Cikeas, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melalui Juru Bicara Kepresidenan Julian Aldrin Pasha memberikan komentarnya. Berikut petikan wawancara dengan Julian:
Anda telah membaca buku Membongkar Gurita Cikeas, Di Balik Skandal Bank Century yang ditulis George Junus Aditjondro?
Ya, saya membacanya hingga selesai beberapa kali. Pada Kamis, 24 Desember lalu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta sejumlah staf khusus, termasuk saya, untuk mempelajari buku tersebut. Saya langsung membaca dan mempelajari buku itu.
Semula kami mengira buku ini disusun dari penelitian yang komprehensif, menggunakan metodologi dan penulisan ilmiah. Setelah membaca buku ini terlihat betapa penulisannya sangat tergesa-gesa.
Buku ini jauh dari bayangan saya. Banyak data sekunder yang digunakan yang validitasnya masih dipertanyakan. Pandangan dan nilai-nilai subjektivitas tidak terlibat dalam penulisan ilmiah.
Apa pendapat Anda setelah membaca buku ini?
Bagi kami yang dilahirkan dari kalangan akademisi, adalah menjadi sebuah kewajiban untuk memverifikasi data. Yang kami sesalkan banyak data yang tidak dicek kembali kebenarannya. Ini bisa menghasilkan informasi yang keliru. Misalnya Artalyta Suryani dalam buku ini disebutkan menjabat sebagai bendahara Yayasan Mutu Manikam Nusantara. Kami sudah mengecek dan data ini tidak benar. Pemuatan foto Artalyta juga perlu dipertanyakan relevansinya.
George mengatakan dokumen wawancara memang tidak dicantumkan untuk melindungi narasumber. Pendapat Anda?
Sebagai seorang peneliti, kita harus bebas dari nilai agar tulisan bersifat objektif. Moral obligation juga harus dipegang. Ini yang tidak terlihat. Banyak data-data yang dikumpulkan ternyata tidak benar. Hal-hal yang belum dibuktikan secara sahih karena data-data banyak yang sumir sudah termuat.
Apa tanggapan Presiden Yudhoyono mengenai hal ini?
Sejauh ini arahan Presiden, beliau hanya mengatakan keprihatinannya saja. Belum ada pernyataan resmi. Prihatin karena banyak yang tidak benar.
Tidak ada tuntutan lebih dari Presiden atau sampai pada hal-hal yang berpikir terlalu jauh. Kami tidak tahu kalau ada yayasan yang meminta klarifikasi atau ada keberatan dari pihak yayasan yang disebutkan di dalam buku tersebut. Itu tidak ada hubungan dengan Presiden.
Sekarang buku ini menghilang dari pasaran. Ada perintah penarikan dari Istana?
Saya bisa pastikan tidak ada perintah apa pun dari Istana. Presiden menanggapi masalah ini dengan tenang, tidak overreactive.
Pewawancara: Ratna Ariyanti
sumber : http://web.bisnis.com/edisi-cetak/edisi-harian/umum/1id153263.html
Monday, December 28, 2009
Subscribe to:
Post Comments (Atom)

No comments:
Post a Comment