Saturday, January 9, 2010

0 Juventus vs AC Milan 0 - Terancam

Masa depan Ciro Ferrara di Juventus akan ditentukan dari hasil pertandingan melawan AC Milan di Stadion Olimpico Turin, Senin (11/1) dinihati WIB. Kalah dari Milan maka Ferrara akan terdepak. Laga semakin prestesius karena kenangan Ferrara saat menjadi pemain.

Ciro Ferrara memang memiliki kisah miris jika bertemu AC Milan. Enam tahun silam, ia membobol gawang Rossoneri. Namun golnya tak cukup untuk menyelamatkan Juventus. Itu juga menjadi kemenangan terakhir Milan di markas Juve.

Dan kini, setelah berselang lima tahun, Ferrara kembali ke Juve sebagai pelatih. Apesnya kinerja pria berusia 42 tahun ini tak memuaskan. Dalam empat laga resmi terakhir, Juve tiga kali kalah berturut-turut dan sekali menang.

Di tengah Juve yang masih berusaha kembali ke jalur konsistensi, ujian bernama Milan datang. Rossoneri tengah tinggal landas. Kedatangan David Beckham membuat klub dari kota mode itu semakin mengerikan.
Bayang-bayang cerita miris enam tahun silam kini kembali menaungi Ferrara. Beban suksesor Claudio Ranieri ini juga makin berat, pasalnya duel ini disebut-sebut sebagai pertaruhan masa depannya.

Nasib Ferrara tertolong ketika Juventus menang tipis 2-1 atas Parma pada lanjutan Seri A di Ennio Tardini, Kamis (7/1) dinihari lalu. Namun, petinggi I Bianconeri, terutama Direktur Teknik Roberto Bettega, tidak puas dengan permainan Juventus.

Bettega terus memantau kinerja Ferrara. Bahkan Bettega dikabarkan siap mendepak Ferrara jika Juventus kalah dari Milan pada pertandingan berikutnya.

Pertandingan melawan Milan memang cukup penting bagi Juventus. Kalah, maka dapat dipastikan peluang klub asal Turin tersebut untuk meraih Scudetto semakin berat. Jika menang, maka Giorgio Chiellini dan kawan-kawan menanjak ke posisi kedua.

Bettega sendiri saat ini dikabarkan masih terus mencari pengganti Ferrara jika kemungkinan terburuk terjadi usai menghadapi Milan.

Namun di luar nasib Ferrara, laga kedua tim ini memang cukup dinanti. Bahkan Wakil Presiden AC Milan Adriano Galliani mengatakan, partai ini selayaknya disebut sebagai Derby d'Italia. Soalnya kedua tim unggul jumlah gelar scudetto dibanding dengan partai Juventus-Inter Milan.

Hampir senada dengan Galliani, gelandang Juve Diego Ribas da Cunha mengaku partai ini seperti partai final, setidaknya bagi Juventus. Karena jika berhasil melewatinya, kans La Vecchia Signora untuk meraih scudetto akan semakin terbuka.

Juventus sendiri membutuhkan kemenangan lebih banyak untuk dapat mengembalikan kepercayaan diri tim. Dari tujuh pertandingan terakhirnya sejak ditekuk Bayern Munich 1-4 di fase grup Liga Champions, 'Si Nyonya Tua' baru mereguk dua kali kemenangan, sisanya kalah.

"Sekarang kami menghadapi Milan dan itu akan seperti laga final untuk kami. Jika kami menang, kami akan kembali ke urutan dua. Kami memiliki sebuah kesempatan untuk finis di posisi teratas liga tapi kami butuh konsentrasi dan semangat untuk menang," ujar Diego.

Beban berat pun tak hanya dipikul si Nyonya Tua dalam melakoni partai penting ini. Sang tamu, AC Milan, juga terlilit masalahnya sendiri. Rossoneri dipastikan tanpa kekuatan penuh saat bertandang ke Turin. Namun armada Milan akan dating dengan keyakinan tinggi, bermodal kemenangan telak 5-2 atas Genoa di partai perdana tahun 2010.

Milan tak menurunkan Alexander Pato dalam pertandingan tersebut, tidak pula Clarence Seedorf. Kedua pemain ini tengah dibekap cedera dan diharuskan beristirahat untuk beberapa saat. Bersama dengan Gianluca Zambrotta, keduanya pun masih akan absen dalam laga nanti.

"Seedorf memiliki masalah dengan otot paha kanannya. Zambrotta bermasalah dengan otot tendon. Keduanya diperkirakan harus istirahat 10-15 hari. Pato juga mengalami memar pada paha kanannya. Kondisinya masih akan terus dipantau dalam beberapa hari ke depan," demikian dilansir situs resmi Milan.

Tapi kondisi itu bukan masalah berarti bagi Leonardo. Situasi hilangnya Pato dan Seedorf sebenarnya masih bisa diakali. Leonardo masih bisa memainkan pola 4-3-3 lagi dengan mengandalkan Ronaldinho, David Beckham dan Marco Borriello di lini depan. Formasi tersebut terbukti ampuh lantaran ketiganya berkontribusi aktif dalam setiap gol yang tercipta ke gawang Genoa.

sumber : http://www.harian-global.com/index.php?option=com_content&view=article&id=28821:0-juventus-vs-ac-milan-0-terancam&catid=79:bola-mania&Itemid=91

No comments:

Post a Comment