Saturday, January 9, 2010

Jerman Hadapi Badai Salju

BERLIN(SI) – Eropa masih terus akan dilanda cuaca ekstrem. Kali ini,giliran pemerintah Jerman mengingatkan warganya untuk bersiap menghadapi badai salju yang kemungkinan dimulai Sabtu malam (tadi malam WIB).


Berbagai imbauan terkait datangnya badai salju sudah dikeluarkan badan cuaca Jerman serta disiarkan berbagai televisi lokal sejak Kamis (7/1). Kantor Perlindungan Masyarakat Sipil Jerman (BBK) juga mengimbau agar warga Jerman menyiapkan stok makanan, obat-obatan dan minuman bersih yang cukup untuk mengantisipasi lamanya badai salju. BBK mengatakan angin kencang serta salju yang terus dan kemungkinan bakal memutuskan aliran listrik serta mengganggu sistem transportasi di Jerman sehingga warga mereka diharapkan untuk tinggal di rumah saja dalam tiga atau empat hari ke depan.

Mereka juga diminta untuk menyiapkan bahan bakar alternatif untuk memasak sebagai bentuk antisipasi putusnya aliran listrik. Barang yang harus disiagakan antara lain radio bertenaga baterai agar warga Jerman bisa terus memantau laporan cuaca terkini. Badai salju di Jerman dipengaruhi udara dingin dari Barat dan Selatan serta tekanan rendah dari Laut Mediterania yang disebut ‘Daisy’. Daisy diperkirakan akan membawa salju ringan selama Jumat petang sebelum bergerak ke utara dan membuat salju tebal di Jerman tengah. Di wilayah Ruegen,pesisir Baltik,ketinggian salju diperkirakan sudah mencapai 30 cm.

Untuk mengurangi jumlah korban jiwa, petugas Palang Merah di Duesseldorf, wilayah Jerman bagian barat,sudah menyiapkan tenda-tenda hangat bagi tunawisma. Hingga kemarin, sudah ada 10 tunawisma yang dilaporkan meninggal akibat badai salju. Seperti halnya saat badai salju melanda Eropa sebelum perayaan Natal, tunawisma diperkirakan akan menjadi korban yang paling menderita dari adanya badai salju di Jerman. ”Apa yang dikatakan ramalan cuaca bisa menyulut kepanikan terutama dapat menyebabkan kondisi lalu lintas kacau dan berpotensi membuat Jerman lumpuh,” tutur Auto Club Europe.

Laporan badan cuaca Jerman langsung membuat warga Jerman menyerbu supermarket.Sejak Jumat pagi, terdapat antrean panjang pembeli di depan supermarket dan toko-toko untuk memborong persediaan makanan. ”Saya sangat kaget melihat antrean yang begitu panjang di toko-toko padahal ini baru Jumat siang. Semua orang sepertinya ingin menghindari ke toko besok pagi karena khawatir toko akan tutup,” ucap Stefan Balser, papar salah seorang pembeli di sebuah supermarket Berlin yang ikut mengantre. Untuk mengantisipasi kepanikan penumpang di bandara, pihak bandara menambah tenaga ekstra.

Bandara terbesar di Jerman, Frankfurt, mengerahkan 300 petugas bantuan untuk melayani ratusan penumpang. Pihak kereta api juga sudah menambah tenaga operator guna mengantisipasi hal terburuk. Menyusul lebatnya hujan salju, suhu di kawasan Jerman juga terus menunjukkan angka minus yang bertambah. Seperti halnya Jerman, Inggris juga harus mengalami cuaca buruk akhir pekan ini. Suhu di sana bahkan diperkirakan akan jatuh hingga -22 derajat Celsius. Suhu terdingin di belahan Eropa dilaporkan, Kamis (7/1), di desa Hemavan, Swedia yang mencapai -41 derajat Celsius.

Guna mengantisipasi kekurangan energi, pemerintah Inggris sudah meminta 27 perusahaan besar di sana untuk menghentikan penggunaan gas sehingga pemerintah bisa terus mempertahankan suplai gas ke warga. Akibat cuaca buruk, Swiss menghentikan sementara jadwal kereta yang melintasi terowongan Pegunungan Alpen.Terowongan Gotthard dan San Bernardino juga ditutup sementara karena banyaknya kendaraan yang melintas di sana. Di Belanda, pemecah es telah disiapkan di berbagai wilayah,seperti kanal Twente,pelabuhan Almelo dan Enschede, dan Ijsselmeer.

Pemecah es ini diharapkan efektif untuk membersihkan rute-rute kapal. Di Polandia, badai salju memaksa tentara turun tangan untuk membangun jembatan sementara di Burzyska nad Bugiem karena jembatan asli sudah runtuh akibat terjangan badai. Dalam beberapa hari terakhir, sudah ada sembilan warga Polandia tewas akibat cuaca buruk. Jumlah ini memperpanjang korban tewas akibat cuaca buruk menjadi 139 orang sejak November silam.

Sementara itu, sekitar 1.000 warga Belgia yang sedang melakukan perjalanan dari Brussels ke Ghent terjebak karena kereta mereka terhambat es,Kamis (7/1). (AFP/BBC/Guardian/maesaroh)

sumber : http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/296354/

No comments:

Post a Comment