Saturday, January 9, 2010

JK Tetap Berkeyakinan Century Tak Layak Digerojok Dana


JAKARTA, KOMPAS.com — Mantan Wakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla, yang akan didengar keterangannya sebagai saksi oleh Panitia Khusus DPR tentang Kasus Bank Century, Rabu (13/1/2010) malam mendatang, menyatakan tidak akan mengubah pandangannya terhadap Bank Century yang ditalangi dengan dana senilai Rp 6,7 triliun.
Itu kan jelas sebuah perampokan bank.
-- Jusuf Kalla

Pandangan dan sikapnya adalah tetap menolak penyehatan (bail out) sampai sebesar Rp 6,7 triliun. Sebab, Bank Century sudah dinilai bank yang gagal, tercela, serta banyak melanggar aturan Bank Indonesia. Dengan demikian, bank itu tidak pantas digerojok dana segar berdasarkan keputusan Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) melalui Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).

"Tidak, tidak akan (berubah). Bank Century itu tetap perampokan bank oleh pemiliknya sendiri. Karena semuanya kan mengakui. Apakah itu Badan Pemeriksa Keuangan, Bank Indonesia (BI), dan mereka yang sudah didengar keterangannya oleh Pansus DPR," tandas Kalla saat ditanya Kompas, seusai memimpin aksi donor darah di halaman sekolah Yayasan Pendidikan Islam (Yapi) Al-Azhar Rawamangun, Jakarta, Sabtu (9/1/2010) siang tadi. Dikatakan Kalla, paling jelas adalah uang nasabahnya dibawa lari.

"Itu kan jelas sebuah perampokan bank," kata JK yang sekarang menjabat sebagai Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) Pusat.

Menurut Kalla, ada dua hal yang membuat dirinya tetap akan menolak penyehatan terhadap Bank Century. Pertama, bank itu bank gagal dan kedua itu karena adanya perampokan oleh pemiliknya sendiri.

"Itu jelas. Tidak ada yang bisa membantah. Salah satu buktinya, Robert Tantular masuk penjara," lanjut Kalla.

Masalahnya itu-itu saja 

Lebih jauh saat ditanya fokus ke arah mana kesaksiannya itu akan disampaikan untuk menjernihkan kontroversi penyehatan Bank Century terhadap Pansus DPR, Kalla mengaku tidak memiliki fokus dan tidak punya niat untuk mengarahkan. "Sebagai saksi, saya tidak punya fokus ke mana dan tidak mau mengarahkan ke mana. Sebab, saksi kan itu sifatnya hanya ditanya. Saya hanya akan menjawab apa yang ditanyakan oleh Pansus DPR," ujar Kalla.

Kalla menegaskan, masalah Bank Century itu sebenarnya itu-itu saja, seperti di antaranya sudah di proses merger, tetapi tetap saja gagal sebagai bank yang sehat. "Juga ketika ada bantuan (Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek/FPJP), Bank Century tetap saja gagal," lanjutnya.

Disinggung mengenai pernyataan mantan Gubernur Bank Indonesia, yang kini Wapres, Boediono, bahwa laporan BPK tidak mempertimbangkan soal krisis yang terjadi di Indonesia pada saat Bank Century kolaps, Kalla menjawab, "Memangnya, Indonesia krisisnya seperti apa?"

Mengenai harapannya setelah ia memberikan kesaksian di Pansus DPR, Kalla mengatakan, Pansus DPR bisa menyelesaikan tugasnya dengan baik. "Yang terutama tidak terjadi apa-apa. Negeri ini aman-aman saja dan tetap adil sehingga perekonomian Indonesia bisa membaik kembali. Jadi, mudah-mudahan semuanya selesai dengan baik," demikian Kalla.

sumber : http://nasional.kompas.com/read/2010/01/09/16435658/JK.Tetap.Berkeyakinan.Century.Tak.Layak.Digerojok.Dana

No comments:

Post a Comment